YANG HARUS DIHAPUSKAN
Kalau aku, mungkin akan mengajukan ke Allah untuk menghapus kebiasaanku dalam menanggapi serius janji dan ucapan yang dilontarkan oleh orang lain.
Entah kenapa satu kebiasaanku ini semacam menjadi dua belah mata pisau, karena bisa jadi mood booster ku banget semisal emang terlaksana, tapi di satu sisi bisa jadi faktor kekecewaan terbesarku apabila diingkari, apalagi hal ini dilakuin sama orang terdekatku.
Di beberapa kejadian, tak jarang mereka lupa gitu aja dengan janji yang mereka buat, dan ninggalin aku yang masih kesal dan heran-kok bisa ya mereka lupa dan bersikap biasa aja(?)
Mungkin hal itu karena aku selalu meng-compare apa yang aku lakuin semisal aku berada di posisinya. Menurutku, janji itu keluar apabila emang kita udah yakin banget kita bisa ngasih effort semaksimal mungkin biar si ucapan atau harapan ini terlaksana. Jadi disaat emang udah lahir si janji ini dari mukut seseorang, aku yakini betul kalau emang effortnya dia udah full mentok dan dia bersedia mempertanggungjawabkan itu.
Bener-bener se-tinggi itu ekspetasiku perihal janji.
Jadi bisa dibayangkan kan gimana keselnya kalau emang ngeliat sendiri ternyata janji yang keluar dari mulutnya ternyata hanya basa-basi semata.
Kalau boleh berandai-andai, semoga Allah hapusin nih salahsatu kebiasaanku ini. Meskipun aku lagi pelan-pelan buat belajar menjadi orang yang ga gampang percaya, tapi kok rasanya sesulit ini ya menghilangkan satu kebiasaanku ini. Rasanya aku ingin menjadi seperti orang pada umumnya aja, tak usah terlalu serius serius menanggapi janji yang orang lain lontarkan.
Semoga saja Allah membaca postingan ini dan dengan baiknya mengabulkan apa yang sedang kuusahakan hihi. Meski menulisnya dengan menangis karena kekecewaan dengan alasan yang ku jelaskan di atas. Hiks
Komentar
Posting Komentar