BAB BLOKIR
Pernah ngerasa kesel sama orang tapi temen sendiri? Atau orang yang ga dikenal tapi tau tau ngomen "ih gendut"? Atau dimarahin sama orangtua karena salahnya adik? Apapun itu lah.
Aku bukan tipe orang yang bisa ngeluarin amarahnya langsung gitu aja. Aku lebih milih untuk diam beberapa waktu, nangis kalau emang itu udah saking buat aku keselnya. Setelah itu aku lupa kalau aku kesel sama "itu" orang.
Jaman dahulu kala, aku sampe harus memblokir orang orang yang punya masalah sama aku. Beranggapan "ya sudah aku ngga butuh kok orang kek gini. So blokir dia di sosmed pribadi adalah jawabannya."
Setelah beberapa waktu, aku udah belajar bagaimana mengontrol emosi. Belajar dan terus belajar untuk selalu jadi orang yang lapang dada, menjadi seorang yang pemaaf dan tentu belajar menjadi orang yang baik kepada siapapun itu.
Blokir memblokir sudah tak lagi aku kugunakan sebagai jalan keluar permasalahanku-lagi.
Aku tau itu sama saja aku memutuskan tali silaturahmi.
Bahkan sebenernya bisa aja di masa yang akan datang kita akan-sangat-membutuhkan orang yang membuat pegal hati kita.
Mengingat akan beberapa alasan diatas, ku memilih "ajeg" berteman dengan mereka di sosmed. Menganggap semuanya tidak ada apa apa, meskipun aku mengurangi berinteraksi dengan mereka.
Tapi bukankah sudah lebih dari cukup?
Aku lebih memilih mem-blokir orang orang yang secara cepat menilai kita dann ...
Hmm dan minta no telfon lah, atau kirim DM setiap hari minta di follback, atau ngirim pesen yang ga jelas gitu.
Alasan aku nge blokir orang orang seperti itu adalah HOROR wkwkw.
Jadi emang lebih baik aku menghindar dan memutus tali silaturahmi dengan orang orang seperti itu.
Soal urusan aku yang diblokir.
Pasti awalnya kaget, dan pasti bertanya tanya gitu "apa alesannya?"
Tapi setelah aku fikir fikir, yaudah gapapa. Orang itu punya hak untuk memilih orang orang mana-sajakah yang mau dia lihat di media sosial nya.
So urusa blokir-memblokir jadikanlah itu sebagai jawaban terakhir di masalahmu ya guys. Ngga baik loh mutus tali silaturahmi. Karna hanya satu masalah, bisa menghilangkan seribu kebaikan yang telah ia ciptakan. Jadilah orang yang lapang dada.
See you
Aku bukan tipe orang yang bisa ngeluarin amarahnya langsung gitu aja. Aku lebih milih untuk diam beberapa waktu, nangis kalau emang itu udah saking buat aku keselnya. Setelah itu aku lupa kalau aku kesel sama "itu" orang.
Jaman dahulu kala, aku sampe harus memblokir orang orang yang punya masalah sama aku. Beranggapan "ya sudah aku ngga butuh kok orang kek gini. So blokir dia di sosmed pribadi adalah jawabannya."
Setelah beberapa waktu, aku udah belajar bagaimana mengontrol emosi. Belajar dan terus belajar untuk selalu jadi orang yang lapang dada, menjadi seorang yang pemaaf dan tentu belajar menjadi orang yang baik kepada siapapun itu.
Blokir memblokir sudah tak lagi aku kugunakan sebagai jalan keluar permasalahanku-lagi.
Aku tau itu sama saja aku memutuskan tali silaturahmi.
Bahkan sebenernya bisa aja di masa yang akan datang kita akan-sangat-membutuhkan orang yang membuat pegal hati kita.
Mengingat akan beberapa alasan diatas, ku memilih "ajeg" berteman dengan mereka di sosmed. Menganggap semuanya tidak ada apa apa, meskipun aku mengurangi berinteraksi dengan mereka.
Tapi bukankah sudah lebih dari cukup?
Aku lebih memilih mem-blokir orang orang yang secara cepat menilai kita dann ...
Hmm dan minta no telfon lah, atau kirim DM setiap hari minta di follback, atau ngirim pesen yang ga jelas gitu.
Alasan aku nge blokir orang orang seperti itu adalah HOROR wkwkw.
Jadi emang lebih baik aku menghindar dan memutus tali silaturahmi dengan orang orang seperti itu.
Soal urusan aku yang diblokir.
Pasti awalnya kaget, dan pasti bertanya tanya gitu "apa alesannya?"
Tapi setelah aku fikir fikir, yaudah gapapa. Orang itu punya hak untuk memilih orang orang mana-sajakah yang mau dia lihat di media sosial nya.
So urusa blokir-memblokir jadikanlah itu sebagai jawaban terakhir di masalahmu ya guys. Ngga baik loh mutus tali silaturahmi. Karna hanya satu masalah, bisa menghilangkan seribu kebaikan yang telah ia ciptakan. Jadilah orang yang lapang dada.
See you
Komentar
Posting Komentar